Rabu, 04 Desember 2013

Heryawan: Paradigma Bad News Is Good News Telah Usang

PANGANDARAN - Menghadiri Pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Ciamis periode 2013-2016 di Kabupaten Pangandaran, Selasa, 3 Desember 2013, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memaparkan sejumlah hal seputar dunia pers.
Pelantikan tersebut dirangkaikan dengan sarasan kerjasama pembangunan Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Kedua acara dihadiri Ketua PWI Jawa Barat Mirza Zulhadi dan tak kurang 50 wartawan media cetak, elektronik, dan online.

Sarasehan dan pelantikan juga diikuti bupati dan walikota, para pejabat, serta tokoh masyarakat ketiga daerah tersebut. Selain Gubernur Jawa Barat yang tampil sebagai narasumber, sarasehan menghadirkan kalangan akademisi. 

Sehubungan pelantikan pengurus baru PWI Ciamis, Gubernur Heryawan menegaskan, peran penting pers di era demokrasi. Dikatakan, peran negara kini dan ke depan tidak sedominan dibanding era lalu. Sementara peran masyarakat sipil, termasuk pers di dalamnya, semakin menentukan.

Kekuatan media massa, ulas Heryawan, terletak pada kemampuannya membentuk persepsi publik. Sebagian besar persepsi publik terhadap suatu hal bahkan dibangun oleh pers. 

"Civil society kini benar-benar menjadi penentu arah kemajuan bangsa," tandas Gubernur yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.  

Namun, dirinya mengingatkan usangnya satu paradigma yang dianut insan pers selama ini. Yakni, katanya, paradigma "bad news is good news" atau berita buruk adalah berita bagus. Paradigma inilah yang memandu awak media dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Karena paradigma inilah, menurut Heryawan lagi, sebagian media massa lebih mengedepankan berita kekerasan, pembunuhan sadis, perkosaan, intrik politik, eksploitasi seks, dan peristiwa sejenisnya. Padahal "bad news" ini bermuatan energi negatif.

"Masyarakat itu kalau disuguhkan 'bad news' secara terus menerus, akan rusak pikirannya. Berita buruk merusak prestasi masyarakat. Ingat, bangunan persepsi kita sebagian besar dibentuk oleh media," papar Gubernur lagi ketika diminta penjelasan detailnya oleh wartawan, usai sarasehan dan pelantikan pengurus PWI Ciamis.

Gubernur Heryawan menyatakan, masyarakat kini membutuhkan penerapan paradigma baru: "good news is good news" (berita baik adalah berita bagus). "Kan ada keharmonisan ketika "good news" menjadi berita bagus, dan "bad news" sebagai berita jelek.

Menurutnya, media massa yang terus memakai paradigma lama --cepat atau lambat-- akan ditinggalkan publik. Tak sedikit media dimaksud, tambahnya, bahkan telah bangkrut.

"Saya yakin, media yang maju ke depan adalah yang condong menyajikan "good news" ketimbang berita buruk," tandasnya.
sumber:pks.or.id

"Jangan Diam Menghadapi Provokator Kemunkaran" by @abdullahhaidir1

"اللهم إني أعوذ بك من جلد الفاجر وعجز الثقة"

Doa Umar bin Khatab: Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari militansi pengusung maksiat dan kelemahan orang-orang baik....

Dalam pandangan Umar bin Khatab, lemahnya orang2 baik, sama bahayanya dengan militansi orang2 fasik....

Kesalehan individu saja tidak cukup, tapi dia harus diiringi kekuatan untuk melindungi kesalehan dirinya dan masyarkatnya...

Ketika pengusung kebatilan menggunakan berbagai kekuatan untuk memaksakan kebatilannya. Kesalehan individu kan sulit membendungnya..

Karenanya, dalam Alquran, selain perintah utk bertakwa, kita juga diperinntahkan merapihkan barisan dan mempersiapkan kekuatan....

Kadang kelemahan org saleh thd kemungkaran dibungkus alibi; rendah hati, tdk ingin mengusik org lain, khawatir fitnah, akhlakulkarimah, dll.

Di sisi lain, org2 saleh yg berupaya membangun kekuatan dituduh; Islam politik, garis keras, hizbi, dll...

Sikap thd org baik2 yg tergelincir berbuat maksiat, jelas berbeda dengan org yg terang2an bermaksiat dan mengusungnya....

Menghadapi kesalahan promotor dan provokator kemungkaran sama dg sikap thd org2 baik yg tergelincir salah, adalah bentuk kelemahan org saleh.

Terhadap orang kafir, saat Rasulullah berikan amnesti pada peristiwa Fathu Mekah, ada org2 yg tetap dihukum mati. Krn posisi mrk berbeda.

*https://twitter.com/abdullahhaidir1

Kota Depok, Eksportir Ikan Hias Lima Besar Dunia

Depok –  Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok bisa berbangga hati, karena diakui Singapura yang mengimpor Ikan hias para budidaya ikan hias yang terpusat di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Bukan hanya sekedar kuantitas tapi juga kualitasnya dianggap importir Singapura sebagai yang terbaik di dunia. Salah satu ekspor andalannya adalah ikan hias Neon Tetra. Ikan ini memiliki kualitas yang mampu mengalahkan produk dari negara lainnya di mancanegara ini. Demikian rangkuman keterangan yang diperoleh NERACA dari berbagai sumber.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Depok, Ir Hj Ita Wilda, pembudidayaan ikan hias yang dilakukan para Kelompok Tani tersebar di seluruh kecamatan. Namun, konsentrasinya terpusat di Sawangan dan Bojongsari. “Jenisnya juga beragam bukan hanya ikan hias Neon Tetra. Tapi, juga ada Ikan Arwana dan lainnya. Semua ikan itu dibudidayakan petani ikan hias dengan kelompok taninya,” tuturnya yang menjelaskan bahwa jumlahnya mencapai ratusan orang dengan puluhan kelompok.

Dijelaskanya, berbagai jenis ikan hias itu diekspor ke beberapa negara Asean bahkan juga negara lainnya di Eropa. Tetapi, yang terbesar adalah ke negera Singapura. Para Petani membudidayakannnya kemudian dikumpulkan oleh salah seorang “Pengepul” yang juga adalah Pembina Kelompok Tani Dinas Pertanian, Saimin. Selanjutnya  Saimin menjualnya ke Eksportir yang hanya satu0satunya di Kota Depok ini sebagai ekportir Ikan Hias.

Sementera itu, menurut Ketua Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan), Ahmad Saidi, saat  memaparkan ekspose keberadaaanya, bahwa Pokdakan ini berdiri sejak 7 Februari 2012 lalu, dengan fokus budidaya ikan Neon Tetra, Cardinal, Rednos dan Manfis. “Saat ini, kami memiliki 20 anggota dengan 16540 aquarium dan 18 tenaga kerja. Rata-rata produksi kami untuk ikan hias neon tetra adalah 600.000 ekor/bulan,” ujarnya menegaskan.

Kemudian, lanjutnya, untuk paket teknologi, kami telah melakukan perkawinan silang jenis ikan manfish. Untuk sosial ekonomi masyarakat, kami telah menyerap tenaga kerja, memberikan sumbangan, dan berkontribusi untuk pembangunan Kota Depok. “Bukan hanya membantu pembangunan infrastruktur kebutuhan perbaikan jalan, tapi juga berbagai kebutuhan masyarakat lainnya dalam hal pemberdayaan ekonomi juga kami lakukan untuk meningkatkan daya belinya dan terlepas dari pengangguran dan kemiskinan,” ujar Ahmad Saidi menambahkan.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Ir. Abdul Haris MSc saat bersama Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad, dalam penilaian Pokdakan Tingkat Provinsi di Pokdakan Mutiara Tetra, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, sangat mengapresiasi keberadaannya yang memiliki tingkat produktivitas yang sangat tinggi dan mampu bersaing di pasar dunia.”Kami pemerintah Kota Depok juga berterimakasih atas dipilih Pkkdakan yang ada di Kota Depok ini untuk bisa ikut dalam lomba dan dinilai prestasinya,” tuturnya.

Sementera itu, keterangan yang diperoleh NERACA dari Tim Penilai Provinsi Jawa Barat, yang diketuai Tatang Sulaiman. Menilai bahwa secara makro, kelompok budidaya ikan ini telah masuk dalam misi Kota Depok, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. “Potensi ikan hias di Kota Depok cukup bagus, karena dapat memproduksi kurang lebih 80 juta ekor/tahun dan hasilnya telah banyak dieksport keluar negeri,” Tatang Sulaiman berpendapat.

Bahkan, ditegaskan Tim penilai bahwa ikan yang banyak dicari menurut Ketua Pokdakannya adalah ikan neon, sehingga mereka sering kehabisan stock untuk kepentingan local maupun pesanan luar negeri. Kondisi ini, dikarenakan produknya memang berkualitas dan memiliki daya saing yang kuat dengan konsumen yang butuh ikan hias dari Depok ini, khususnya ikan Neon Tetra.

Dari berbagai sumber yang diperoleh NERACA, potensi seperti ini merupakan bagian dari kegiatan wirausaha dari kelompok UMKM yang bisa terus dikembangkan. Apalagi adanya pemberlakukan pasar bebas ASEAN mulai 1 Januari 2015, dapat memberikan laju perkembangan perekonomian Kota Depok yang lebih maju dan sejahtera. Beberapa maslah yang masih menjadi hambatan adalah dibidang marketingnya. “Untuk itu, kita harus terus mendorong dan memfasilitasi agar pemasarannya berjalan lancar, diantara melalui pameran UMKM ikan hias baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini bisa sebagai sarana pemasaran potensi budidaya ikan kota Depok,” tutur Ita Wildan berharap meyakinkan.

Selain itu, dikemukakan juga perlu terus dikembangkan berbagai kiat produksi dan penggunaan teknologi, sehingga roda perekonomian Kota Depok semakin cepat bergerat memajukan dan mensejahterakan masyarakatnya. “Kami sebagai pelayan masyarakat juga terus mencari masukan dan saran dari berbagai sumber termasuk dari tim provinsi saat memberikan feedbacknya usai menilai, memberikan banyak masukan berharga untuk peningkatkan ke depan yang lebih baik lagi.jangan pernah merasa galau tentang perkembangan ekonomi, teruslah berusaha dan bekerja untuk wujudkan perekonomian rakyat di Kota Depok ini,” pesan Wakil Walikota Depok kepada kelompok budidaya ikan hias memotivasi agar terus optimis.

*sumber: neraca

Survei: 68% Rakyat Mesir Inginkan Presiden Mursi Kembali

KAIRO - Tindakan kudeta militer terhadap Presiden Mesir, Muhammad Mursi tidak mendapat respon positif dari rakyat Mesir, justru sebaliknya rakyat Mesir menginginkan Presiden yang hafal Al Quran itu kembali memimpin negeri piramida tersebut.

Dalam sebuah survey yang dilakukan Pusat Studi Media dan Opini Publik “Takamul Misr” menunjukkan hasil bahwa 68% rakyat Mesir menginginkan Presiden Mursi kembali menjadi presiden. Sedangkan yang mendukung pelengserannya hanya 18%.

Survey ini dilakukan pada tanggal 23 November yang lalu, melalui studi lapangan, dengan tingkat ketepatan 95%.

Survey ini menunjukkan bahwa jumlah pendukung Presiden Mursi bisa dikatakan stabil, yaitu 68%. Sedangkan jumlah pendukung kudeta mengalami penurunan yang tajam hingga 28% sehingga menjadi 18% saja. Ada juga kelompok yang menentang kudeta dan juga menentang Presiden Mursi dengan prosentase 12% saja.

Takamul juga melakukan studi lapangan di Bundaran Tahrir dan sekitarnya. Hasilnya, tidak benar klaim bahwa jumlah demonstran yang mendukung turunnya Presiden Mursi pada tanggal 30 Juni yang lalu mencapai 33 juta orang. Demonstrasi yang hanya berlangsung selama 6 jam itu hanya diikuti oleh 5.5 juta orang saja. Sedangkan jumlah para pendukung Presiden Mursi, di Kairo dan provinsi-provinsi lainnya selama berbula-bulan  mencapai jumlah jumlah 26 juta orang. (dakwatuna/islamedia)

Ini Tiga Kandidat Terkuat Capres 2014 dari PKS

Jakarta - Berdasarkan hasil Pemilihan raya (Pemira) yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memunculkan tiga nama kuat untuk diusung sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2014.

Mereka adalah, Presiden PKS Anis Matta, Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

Anggota Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, Pemira ini merupakan salah satu kontribusi PKS untuk meningkatkan semangat berdemokrasi, khususnya di internal Partai. Kader parpol diberi hak dan kebebasan untuk memilih capresnya.

"Secara prinsip Pemira sebagai kontribusi PKS untuk meningkatkan demokrasi di Indonesia, karena Pemira itu ditentukan kader dalam menetapkan capres. Ini bukan hanya elitnya, ini cara baru. Beda dengan partai lain, PKS memberikan para kader untuk memilih pemimpin mereka," kata Hidayat, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Nantinya, kata Hidayat, hasil Pemira itu akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS sebagai penentu Capres 2014.

"Ini cara baru yang tidak dimiliki partai lain. Nanti akan diumumkan DPP dan diserahkan kepada Majelis Syuro. Saya berharap nanti yang menang dari generasi yang lebih muda yang bisa melanjutkan kontribusi," kata Hidayat.

Sedikitnya tiga nama yang mencuat dalam hasi Pemira itu, kata Hidayat, akan diputuskan berdasarkan hasil pemilihan legislatif (Pileg).

"Itu harus merujuk pada hasil Pileg nanti. Karena ini kan beda gubernur dan walkot. Tergantung Presiden Treshold. Kita harus melihat Pileg nanti," jelasnya.

Seperti diketahui, Pemira serentak dilakukan terhadap warga PKS se-Indonesia, pada Sabtu, (30/11/2013) kemarin. Pemira yang digelar di Jakarta sendiri, mendapat sambutan yang antusiasme dari warga PKS Jakarta.

Hal itu dibuktikan dari partisipasi warga PKS yang mengikuti Pemira sebesar sebesar 87 persen, atau hampir 100 persen dari total pemilih, yakni sebanyak 7.521 orang yang ditersebar di 23 TPS di Jakarta. Dari penghitungan Pemira, suara yang sah berjumlah 6.496 suara.

Sementara, perolehan suara lima besar di Jakarta, yakni Anis Matta dengan 87.7 persen suara, kemudian Hidayat Nurwahid 83.4 persen suara, ketiga Ahmad Heryawan dengan 72.4 persen suara. Disusul urutan ke empat, Tifatul Sembiring dengan 38.4 persen suara, terakhir Nurmahmudi Ismail dengan 26.5 persen suara.[jat/inilah]
sumber:pkspiyungan